Kedudukan Guru dalam Islam, Sosok Mulia yang Menyebarkan Ilmu

research
  • 07 Feb
  • 2025

Seorang guru memiliki kedudukan penting dalam Islam. Keutamaan seorang guru dalam mendidik juga disebutkan dalam hadits.

Mengutip buku Ilmu Pendidikan Islam, Dr.Hj.Ira Suryani MSi, menjelaskan Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang tepat dan berkualitas akan terbentuk pribadi-pribadi yang beradab yang pada akhirnya akan melahirkan kehidupan sosial yang bermoral.

Dalam Undang-Undang RI Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diatur bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi dan membantu pada peserta didik dan mengajari dalam perkembangan jasmani dan rohani, sehingga mencapai tingkat kematangan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaan, mampu mandiri dalam pemenuhan pekerjaanya sebagai pelayan dan khalifah Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.

Mengutip buku Ilmu Pendidikan Islam karya Abdul Hafid, dijelaskan pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan sangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Guru atau pendidik menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran.

Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

Kedudukan Guru dalam Islam

Guru mempunyai kedudukan tinggi dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Tinta seorang ilmuwan (yang menjadi guru) lebih berharga daripada darah syuhada."

Hadits ini menjelaskan betapa tingginya penghargaan Islam terhadap seorang pendidik, sehingga menempatkan posisi pendidik setingkat di bawah posisi nabi.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak." (HR Bukhari)

Mengutip buku Konsep Pendidik Menurut KH. M. Hasyim Asy'ari dalam Kitab Al Adab Al-'Alim Wa Al-Muta'alim dan Relevansinya terhadap Kompetensi Guru PAI karya Zulfaizah Fitri, M.Pd, dijelaskan kedudukan tinggi seorang guru dalam pandangan Islam, bukan pada aspek materi atau kekayaan, tetapi keutamaan yang disediakan oleh Allah SWT di akhirat.

Menurut Imam Al-Ghozali, seorang guru dituntut melaksanakan tugasnya yaitu menyampaikan ilmu. Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa di antara adab yang harus dilaksanakan oleh guru adalah mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

Semasa hidup, Rasulullah SAW adalah sosok yang tidak meminta upah untuk mengajarkan ilmunya dan tidak mengharapkan balas jasa. Bahkan Rasulullah mengajar semata-mata hanya karena Allah dan mengharapkan ridha-Nya.

Anjuran untuk menimba ilmu juga termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Mujadilah ayat 11,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.